Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan teknologi laserpunktur
untuk menggertak berahi domba. Teknologi akupunktur dengan laser ini bertujuan
meningkatkan efektifitas pengembangbiakan domba di peternakan. Reproduksi
domba, misalnya Domba garut, menghadapi beberapa kendala. Potensi reproduksi
domba betina belum dimanfaatkan secara optimal karena jumlah domba pejantan
yang berkualitas unggul terbatas serta punya harga mahal. Proses pengawinan
Domba Garut selama ini berlangsung secara tradisional. Caranya dengan
menggabungkan betina dan jantan di satu kandang. Biasanya, satu ekor domba
jantan digabungkan dengan 5 ekor domba betina di satu kandang kandang kawin
selama 40 hari. Cara itu punya beberapa kelemahan. Berat badan domba jantan
bisa turun hingga 10 kg dan rentan penyakit. Sementara, dengan cara tersebut
reproduksi juga tidak optiomal. Satu domba jantan hanya bisa mengawini 5 betina
dalam 40 hari.
Dengan
teknologi laserpunktur, titik-titik pada tubuh domba yang membangkitkan berahi
dirangsang dengan laser. Domba jantan yang berahi kemudian dikoleksi semen atau
spermanya. Reproduksi selanjutnya dilakukan dengan cara inseminasi buatan. Pada
penyerentakan berahi ini, titik akupunktur yang ditembak adalah titik
reproduksi yang terdiri atas satu estrus (titik Ming-Meng), empat ovarium
(titik Shen Yu), enam titik oviduk, dua titik cervik uteri, satu titik hormonal
dan tiga titik didaerah vulva.
Dengan
paduan teknologi laserpunktur dan inseminasi buatan, seekor pejantan mampu
menghasilkan 360 straw/dosis sperma selama 40 hari. Apabila dilakukan
inseminasi buatan dengan double dosis, maka seekor pejantan dapat mengawini 180
ekor betina. Ini jauh lebih banyak dibandingkan pada perkawinan alami Selain
itu, dengan teknologi penyerentakan berahi, peternak juga bisa memperoleh
sejumlah betina yang berahi, bunting dan melahirkan hampir bersamaan. Akhirnya,
dapat diperoleh jumlah domba dengan usia yang hampir sama sesuai dengan
kebutuhan pasar. Teknologi laserpunktur memang bukan satu-satunya cara memicu
berahi. Ada pula cara penyuntikan hormon. Namun demikian, cara hormonal bisa
berpengaruh pada fisiologi reproduksi serta relatif mahal harganya.
Laserpunktur memberi kesempatan peternak mendaoatkan kuantitas dan kualitas
anakan domba yang baik dengan biaya lebih murah
sumber:
KOMPAS.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar